Sesuai dengan amanat
Presiden Joko Widodo, pembangunan insfratuktur di kawasan Danau Toba untuk
dapat deselesaikan sesuai target yang ditentukan.
Images : Gambar diatas adalah hasil Manipunasi Menggunakan Aplikasi Photoshop oleh Admin | Untuk Foto Asli, silahkan lihat disini
Pembangunan kawasan Danau Toba juga harus
dikembalikan seperti aslinya, yakni Rumah Adat Batak.
"Presiden mau rumah yang ada di Danau
Toba dikembalikan seperti aslinya yakni Rumah Batak, dan supaya nanti turis
bisa datang, atau nanti ada yang mau jadi homestay, anda yang terima untungnya
tidak ada urusan pemerintah. Tapi anda harus memenuhi standar yang telah diberikan,
itu akan dimulai tahun depan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan pada acara peresmian kawasan Toba Caldera Resort melalui
keterangan tertulis, Selasa (15/10/2019).
Terkait isu yang menjadi keributan di
wilayah Sigapiton, Luhut mengharapkan, masyarakat di kawasan Danau Toba jangan
mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya. Dia mengatakan,
Presiden sudah berpesan padanya untuk menyelesaikan perihal ini.
"Saya juga sering berbicara dengan
Presiden, setiap bicara selalu berbicara Danau Toba, dan saya kemarin
diwanti-wanti beliau perihal ini, macamlah yang beliau sampaikan. Jadi untuk
masalah masyarakat Sigapiton anda jangan mau diprovokasi orang-orang yang tidak
jelas," katanya.
Mengenai groundbreaking pembangunan
kawasan Kaldera Danau Toba, disampaikan Luhut, bahwa Jokowi berpesan agar tidak
ada masyarakat yang dirugikan akibat penggusuran yang terjadi akibat
pembangunan insfratuktur.
Coba anda lihat angka untuk Danau Toba ini
Rp4,04 triliun tepatnya. Itu angka sepanjang orang Batak hidup di sini belum
ada datang. Jadi akan ada pergerakan ekonomi luar biasa di sini. Tinggal orang
Batak itu sendiri mau tidak menyikapi dengan baik," katanya.
Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy
Rahmayadi berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat yang memprioritaskan
pembangunan Danau Toba. Dia berhara surga kecil yang ada di Danau Toba akan
tambah indah yang diatur oleh tangan cerdas anak bangsa.
"Saya dan bersama-sama rakyat Sumut
dan masyarakat di kawasan Danau Toba, sangat mendukung dan kami pastikan bahwa
tempat ini dengan bantuan presiden, menjadi destinasi prioritas seperti yang
sudah dicita-citakan."kata Edy.
Edy juga melaporkan perkembangan wisatawan
pengunjung Danau Toba memiliki kemajuan signifikan. Tercatat, jumlah wisman
yang datang mencapai 1.440 wisatawan, di antaranya dengan dominasi wisman dari
jiran Malaysia.
"Wisatawan yang hadir 46% dari
Malaysia, 6,7% dari Singapore dari Cina 3,8% kurang lebih, dari Jerman 2% ini
yang saat ini datang. Saya yakin dengan menggeliatnya pembangunan ini pasti
akan menjadikan itu lebih baik," katanya.
*Sumber : www(dot)BISNIS(dot)com